Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahaya Menanti Dibalik Manisnya Gula

SainsKomputer - Dikutip dari laman Wikipedia, Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditas perdagangan utama. Dengan demikian kehidupan sehari hari kamu pastinya tidak akan lepas dengan yang namanya gula. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat atau yang biasa kamu kenali dengan gula pasir. Struktur kimia gula hanya mengandung dua molekul, yaitu satu molekul glukosa terikat pada satu molekul fruktosa. Gula secara alami bisa ditemukan pada makanan berkarbohidrat, seperti buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, dan susu.

Bicara tentang gula, banyak tanggapan yang muncul dimasyarakat terkait zat satu ini, salah satu tanggapannya mengatakan bahwa gula sama buruknya dengan narkoba. nah untuk memperjelas terkait tanggapan tersebut yuk simak penjelasan artikel berikut ini guna membuka pemahaman terkait mengapa gula sama buruknya dengan narkoba. Lets Go..

Bahaya Menanti Dibalik Manisnya Gula

Dengan melihat kebelakang sepak terjang gula selama ini bisa dibilang gula memiliki reputasi buruk dalam hal kesehatan. Gula sebagai kandungan pada makanan utuh sebenarnya tidaklah menjadi ancaman dikarenakan pangan utuh juga dilengkapi dengan zat gizi lainnya. Pangan nabati mengandung serat, mineral penting, dan antioksidan dalam jumlah tinggi, dan pangan turunan susu mengandung protein dan kalsium yang dibutuhkan tubuh. Tapi kekhawatiran muncul ketika gula dikonsumsi secara berlebihan. 

Terlalu banyak menambahkan gula bisa menjadi salah satu ancaman terbesar penyakit kardiovaskular. penyakit kardioyaskular adalah istilah bagi serangkaian gangguan yang menyerang jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner (CHD), penyakit serebrovaskular, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit vaskular perifer (PVD). Sebuah studi pada tahun 2014 dalam JAMA Internal Medicine menemukan hubungan antara diet tinggi gula dan risiko kematian akibat penyakit jantung. Studi yang sudah dilakukan selama 15 tahun menunjukkan orang yang mengonsumsi 17%-21% kalori dari gula tambahan memiliki risiko 38% lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi 8% kalori sebagai gula tambahan.

Fakta Gula Sama Buruknya dengan Narkoba

Menurut dokter spesialis penyakit dalam dari RS Siloam Jakarta, dr Mulyani Anny Suryani Gultom, dalam sehari, tubuh manusia hanya memerlukan asupan gula sebanyak 50 gram saja atau setara empat sendok makan saja. Jumlah ini setara konsumsi dua gelas teh manis. Jika melebihi standar ini dan Anda merasa terus ingin mengonsumsinya tiap hari, kemungkinan besar Anda sudah dalam tahap kecanduan gula.

Pendapat dari ahli saraf tentang candu gula sebenarnya sudah cukup populer sejak lama. Gula memiliki efek yang serupa saat mrngkonsumsi kokain. Pandangan ini diperkuat dengan adanya riset dari para ahli terutama oleh tim ahli saraf dari Queensland University of Technology (QUT) yang mempublikasikan temuannya di Jurnal PLOS, 30 Maret 2016 silam.

Jadi singkatnya, konsumsi jangka panjang gula akan berpengaruh terhadap level hormon dopamin di otak. Dopamin adalah hormon penting yang bertanggung jawab untuk rasa nikmat dan levelnya bisa naik saat manusia mengonsumsi gula. Level dopamin juga bisa naik saat manusia mengonsumsi narkotika. Kesamaan inilah yang menuntun para peneliti kepada kesimpulan bahwa saat level dopamin turun, orang yang sudah kecanduan gula akan merasa depresi, gelisah, dan cemas. Persis seperti orang yang kecanduan kokain, morfin, heroin, maupun nikotin. itulah sebabnya mengapa gula sama burukya dengan narkoba.

Kebohongan Di Dunia Makanan

Banyak yang bilang makanan sehat itu yogurt dan susu tapi nyatanya banyak bohongnya juga, faktanya yogurt dan susu benar adalah makanan sehat. Tapi, itu berlaku untuk yogurt dan susu yang tidak ada rasanya. Kalaupun Kamu makan yogurt ataupun susu yang berasa baik itu stroberi, magga, nanas dll itu justru malah tidak sehat karena mengandung banyak gula dan diproses sudah berkali kali. Coba saat Kamu membeli makanan atau minuman kemasan sempatkan waktu sebentar untuk mengecek bagian Nutrition Facts-nya/ Nilai Gizi dilabelnya. Sebagai contoh lihat dalam minuman yang saya beli ini.

Sumber : Foto Pribadi.

Apa yang pertama Kamu lihat setelah melihat komposisi diatas? saya bisa menjawabnya 90% orang pasti yang pertama dilihatnya adalah Lemak. Bagaimana dengan gula? kemungkinan tidak akan dilihat. Mengapa? karena disinilah letak kelicikannya. 

Kamu pasti melihat dalam minuman yang saya beli diatas terdapat gula sebanyak 27g itu artinya ada gula sebanyak 7 sendok teh karena 1 sendok teh gula itu 4 gram jumlahnya. Coba kamu bayangkan dengan minum sebotol minuman diatas kebutuhan gula dalam sehari sudah terpenuhi lebih dari 50%. Tentu saja Kamu tidak berhenti disitu saja, pasti Kamu akan minum minuman lain dan masih makan nasi juga. Hal itu menyebabkan tubuh mengkonsumsi gula secara berlebihan.

Cara penyampaian Nutrition Facts diatas itu secara tidak langsung membuat orang berfikir bahwa lemak itu adalah zat yang paling berbahaya bagi tubuh kita padahal aslinya tidak. Lemak yang berlebihan iya benar bahaya, tapi bukan yang paling berbahaya. Zat yang paling berbahaya ada di bagian paling bawah yaitu Gula

Gula itu zat yang paling bahaya dari pada zat lainnya sehingga ditaruh di paling bawah supaya kita tidak pernah berpikir bahwa berapa sih gulanya, kalau kita beli makanan ataupun minuman kemasan pasti yang terpikir berapa sih lemaknya, lemaknya cuma 0g nih perkemasan, rendah tapi kamu tidak melihat gulanya karena ditaruh dipaling bawah. secara tidak langsung itu menuntun otak kita tidak pernah waspada terhadap gula. Dengan demikian orang-orang langsung menyimpulkan "wah aman berarti dikonsumsi beberapa kali" "wah ga ada lemaknya" "aman berarti untuk orang diet" dll.

Akhir Kata

Setelah membaca penjelasan ringkas diatas ternyata gula itu zat yang adiktif yang setara dengan narkoba. itulah mengapa kalau kita makan gula itu kerasa pengen lagi lagi dan lagi  yang membuat Kamu terus ketagiahan. jadi kalau kamu tidak kecanduan narkoba tapi kecanduan gula, kamu harus waspada karena ujung ujungnya ya sama mati juga. kalau narkoba kamu overdosis, kalau gula kebanyakan kena diabetes.

Sekian artikel saya kali ini semoga bisa bermanfaat bagi kalian semua. Jangan lupa bagikan artikel ini keteman teman kalian agar bisa mendapatkan manfaatnya juga. Sekian dan Terima Kasih!

Agus Dwi
Agus Dwi Selalu ada cara lain untuk menjadi lebih baik dari hari ini.

Posting Komentar untuk "Bahaya Menanti Dibalik Manisnya Gula"