IPA | Bentuk, Jenis Tipe Letusan Gunung Api
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Suatu gunung berapi merupakan bentukan alam dari pecahan yang terjadi di kerak dari benda langit bermassa planet, seperti Bumi. Patahan tersebut mengakibatkan lava panas, abu vulkanik dan gas bisa keluar dari dapur magma yang terdapat di bawah permukaan bumi.
A. Bentuk-Bentuk Gunung Api
Perbedaan tenaga vulkanik menjadikan perbedaan tipe-tipe bentuk gunung api. Berdasarkan pembentukannya, bentuk gunungapi dibedakan sebagai berikut.Mauna Loa, Kilauea, dan Mauna Kea. |
a. Gunung Api Perisai (Shield Volcano)
Gunung berapi perisai atau gunung berapi tameng adalah jenis gunung berapi yang berbentuk mirip dengan bentuk perisai yang melebar dengan sedikit puncak yang tidak terlalu tinggi persis perisai yang diletakkan di atas tanah.
Gunung api perisai dapat di bedakan dari gunung api lain berdasarkan tingkat ketinggian puncak dan lerengnya. Gunung api perisai memiliki badan gunung yang luas dengan lereng yang landai. Bentuk gunung seperti gunung api perisai tercipta karena magma yang keluar sewaktu erupsi bersifat sangat encer. Akibatnya, magma pijar dapat dengan cepat mengalir dan menyebar di wilayah yang luas. Gunung api perisai mempunyai sifat erupsi efusif karena letak dapur magmanya dangkal dan tekanan gas magmatiknya tidak terlalu kuat. Contoh gunung api perisai: gunung api di Kepulauan Hawaii, yaitu Mauna Loa, Kilauea, dan Mauna Kea.
b. Gunung Api Rekahan (Fissure Volcano)
Gunung berapi rekahan adalah suatu jenis gunung berapi yang memiliki kepundan berbentuk garis lurus yang terbentuk sepanjang rekahan di lapisan Kerak Bumi dimana lava mengalir keluar hingga jarak yang jauh. Gunung berapi ini berbentuk memanjang, dengan panjang rekahan bisa mencapai 30 kilometer.
Holuhraun, Islandia, 2014 |
c. Gunung Api Kerucut (Strato)
Gunung berapi kerucut, juga dikenal sebagai gunung berapi komposit atau stratovolkano, ialah pegunungan (gunung berapi) yang tinggi dan mengerucut yang terdiri atas lava dan abu vulkanik yang mengeras. Bentuk gunung berapi itu secara khas curam di puncak dan landai di kaki karena aliran lava yang membentuk gunung berapi itu amat kental karena banyak mengandung silika, dan begitu dingin serta mengeras sebelum menyebar jauh. Lava seperti itu dikelompokkan asam karena tingginya konsentrasi silikat.
Cono de Arita di Salta (Argentina). |
Di ujung lain spektrum itu ialah gunung berapi pelindung (seperti Mauna Loa di Hawaii), yang terbentuk dari lava yang kurang kental, memberinya dasar kuat dan dengan hati-hati raut yang melandai, pakai translasi otomatis itu jangan percaya, stratovolcano memiliki kemiringan yang curam pada bagian puncak dan kemiringan yang lebih landai pada bagian kaki, sehingga sisi-sisinya seperti dua bidang konkaf (cekung) yang menghadap ke atas. Banyak stratovolcano yang melampaui ketinggian 2500 m. Sering tercipta oleh subduksi lempeng tektonik.
d. Gunung Api Kubah (Dome Volcano)
Gunungapi kubah berasal dari lava kental mengandung kadar asam yang keluar ketika terjadinya letusan. Lava ini mengisi lubang kawah di bab puncak gunung. Contoh gunungapi kubah, yakni di Sierra Nevada dan Martinique.
Cinder Cone
e. Gunung Api Kerucut Bara (Cinder Cone)
Kerucut bara adalah jenis gunung berapi yang terbentuk dari bara basal dan abu vulkanik piroklastik hasil suatu letusan eksplosif. Kerucut bara biasanya tampak seperti bukit kerucut curam dengan kepundan membulat atau silindris di tengahnya.
kerucut bara mati di Arizona, Amerika Serikat |
Ketika suatu letusan eksplosif terjadi, lava yang didorong oleh gas dari dalam permukaan menyembur cepat ke atas, lalu terpisah menjadi kepingan-kepingan kecil yang mengeras dan jatuh menjadi bara, arang besi, atau skoria di sekitar kepundan yang membentuk kerucut yang biasanya simetris, dengan kemiringan lereng antara 30–40°, dengan permukaan tepi yang hampir melingkar. Kebanyakan kerucut bara memiliki kepundan berbentuk mangkuk di puncaknya.
f. Gunung Api Maar
Gunungapi ini terbentuk dari adanya ledakan atau letusan yang bersifat eksplosif dan biasanya cenderung terjadi sekali dengan kekuatan yang cukup hebat.
Gunung Api Maar Calderan
g. Gunung Api Campuran (Composite Volcano)
Gunung berapi gabungan, juga disebut sebagai gunung berapi kompleks adalah gunung berapi yang terdiri dari campuran bermacam-macam bentang alam yang terkait, dimana gunung ini terdiri dari suatu gunung berapi pusat dan aliran lava serta batuan piroklastik yang berasal dari gunung berapi tersebut.
Flores, Indonesia |
Meski gunung berapi jenis ini termasuk jenis yang tidak biasa, gunung-gunung ini ditemukan tersebar di dunia dan dalam sejarah geologis. Aliran abu tuf yang telah termetamorfisme ditemukan tersebar di bebatuan zaman prakambrium yang ditemukan di Meksiko Baru utara, yang menunjukkan bahwa gunung berapi jenis ini memiliki peran yang penting di sepanjang sejarah geologis Bumi.
Beberapa lokasi di Amerika Utara seperti Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat sepertiganya tertutup kompleks kaldera. Kaldera Lembah Long yang terletak di timur Kalifornia juga merupakan suatu gunung berapi gabungan. Pegunungan San Juan di Colorado tenggara terbentuk oleh sekumpulan kompleks kaldera dari zaman Neogen, sedangkan kebanyakan bebatuan dari zaman Mesozoikum serta Senozoikum yang ditemukan di Nevada, Idaho dan Kalifornia timur merupakan kompleks kaldera bersama aliran tuf letusannya.
Danau Bennett yang terletak antara British Columbia dan Yukon di Kanada juga merupakan contoh lain dari kompleks kaldera dari zaman Senozoikum (Eosen).
Beberapa contohnya :
- Akita-Yake-Yama (Honshu, Jepang)
- Asacha (Semenanjung Kamchatka, Rusia)
- Asama (Honshu, Jepang)
- Kusatsu-Shirane (Kusatsu, Gunma, Jepang)
B. Tipe Letusan Gunung Api
Jenis tipe letusan gunung api antara lain sebagai berikut.- Letusan Plinial : Jenis letusan ini sanggup mengakibatkan kerusakan cukup mahir terhadap wilayah di sekitarnya. Magma kental dan material piroklastika yang terlempar mencapai ketinggian 48 km di udara.
- Letusan Hawaiian : Letusan Hawaiian tidak terlalu eksplosif, juga tidak terlalu merusak. Letusan ini tidak memancarkan banyak material piroklastik ke udara.
- Letusan Strombolian : Letusan Strombolian mengeluarkan sejumlah kecil lava yang menjulang setinggi 15 hingga 90 meter ke udara dengan letupan-letupan pendek.
- Letusan Vulkanian : Letusan Vulkanian sering disertai terjadinya ledakan pendek. Namun, diameter asap yang membumbung ke udara pada Letusan Vulkanian biasanya lebih besar dibanding pada Letusan Strombolian.
- Letusan Hidrovulkanik : Letusan Hidrovulkanik sangat bervariasi. Letusan ini lebih banyak diwarnai oleh letupan-letupan pendek dan diawali munculnya asap.
- Letusan Rekahan (Fissure Eruption) : Letusan Rekahan ditandai tirai api, yakni sebuah tirai yang memuntahkan lava ke atas permukaan tanah.
Posting Komentar untuk "IPA | Bentuk, Jenis Tipe Letusan Gunung Api"